Please wait...
Tunggu sampai proses memuat selesai

slot gacor

https://ojs.nbuv.gov.ua/

https://lupgat.lmu.edu.ng/

situs 123

situs gacor

https://algesa.net/contacto/

dewa138

https://scapegoatbar.com/gallery

situs gacor

situs 138

https://cascoball.com/contacto/

https://www.rachithospital.com/contact-us/

https://www.ristorantedaucila.com/dove-siamo/

https://kazitechnology.com/about-us/

https://www.segurosrocamador.com/contacto/

https://nortebit.com/privacy-policy/

https://www.abs.es/catalogo/

https://gruporocamer.es/

https://mobiluslabs.com/mobitalk/

https://cursosesquio.es/contacto/

situs 138

situs slot gacor

situs gacor

Dari Momok Jadi Magnet? Prodi Fisika 'Sentuh' SMAN 2 Kahayan Tengah dengan Cara Kreatif melalui Physics Goes to School
Berita 123 Dilihat

PULANG PISAU - Stigma menakutkan terhadap mata pelajaran fisika di kalangan siswa SMA sedang marak. Melalui program Physics Goes to School (PGS), Prodi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) menyambangi SMAN 2 Kahayan Tengah pada tanggal 25 Februari 2025 dengan membawa angin segar pembelajaran yang inovatif dan interaktif.

Inisiatif yang bertujuan untuk mendekatkan fisika kepada siswa dengan cara yang menyenangkan ini berhasil memukau para peserta. Tim PGS dari satu-satunya Program Studi Fisika di Kalimantan Tengah ini tidak hanya memberikan materi sosialisasi biasa, namun juga "menyentuh" langsung pemahaman siswa melalui demonstrasi aplikasi konsep fisika yang menarik.

Para siswa SMAN 2 Kahayan Tengah diajak untuk memahami konsep energi terbarukan melalui demonstrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sederhana, bagaimana energi matahari dapat diubah menjadi energi listri. Konsep-konsep fisika seperti efek fotovoltaik, rangkaian listrik seri dan paralel, serta prinsip konservasi energi dijelaskan secara sederhana dan interaktif, merujuk pada komponen-komponen PLTS yang diperagakan. Dengan melihat langsung bagaimana cahaya matahari menghasilkan energi yang dapat menyalakan lampu atau perangkat elektronik kecil, siswa mendapatkan pemahaman yang lebih konkret dan menarik tentang aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari. Demonstrasi ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang konsep fisika, tetapi juga mengenalkan isu penting tentang keberlanjutan energi.

Salah satu Dosen Prodi Fisika FMIPA UPR, Reni Agustiani, M.Si, mengungkapkan bahwa kegiatan Physics Goes to School ini merupakan salah satu upaya prodi untuk menumbuhkan minat siswa terhadap fisika sejak dini. "Kami ingin menghilangkan kesan bahwa fisika itu sulit dan membosankan. Melalui kegiatan yang interaktif dan aplikatif seperti ini, kami berharap siswa dapat melihat bahwa fisika itu dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bahkan bisa sangat menyenangkan," ujarnya.

Koordinator Program Studi Fisika, Wilson Jefriyanto, M.Si., yang saat itu ikut bergabung dalam PGS juga menekankan peran penting Prodi Fisika FMIPA UPR sebagai satu-satunya institusi pendidikan tinggi fisika di Kalimantan Tengah. "Kami memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan dan memajukan ilmu fisika di daerah kita. Melalui Physics Goes to School, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda Kalimantan Tengah untuk tertarik mendalami fisika dan menjadi calon-calon fisikawan yang handal," tambahnya.

Respon positif terlihat dari para siswa dan guru SMAN 2 Kahayan Tengah. Mereka mengaku terkesan dengan metode pembelajaran yang dibawa oleh tim Prodi Fisika FMIPA UPR. "Ini sangat menarik! Saya jadi lebih mudah memahami konsep fisika yang tadinya terasa sulit," ungkap Nisrina AP, salah satu peserta sosialisasi.

Guru Fisika SMAN 2 Kahayan Tengah, Ibu Fifin, menyambut baik kegiatan ini. Beliau berharap, sosialisasi ini dapat memotivasi para siswa untuk lebih mencintai fisika dan juga memberikan inspirasi bagi para guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif.

Dengan suksesnya kegiatan Physics Goes to School di SMAN 2 Kahayan Tengah, Prodi Fisika FMIPA UPR telah membuktikan bahwa fisika dapat disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Langkah kreatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kalimantan Tengah untuk mengembangkan metode pembelajaran sains yang lebih inovatif dan menyenangkan, sehingga "momok" fisika perlahan bertransformasi menjadi "magnet" ilmu pengetahuan bagi para siswa.


(Reni A)