Please wait...
Jika gangguan saat memuat halaman, coba refresh browser

slot gacor

https://ojs.nbuv.gov.ua/

https://lupgat.lmu.edu.ng/

situs 123

situs gacor

https://algesa.net/contacto/

dewa138

https://scapegoatbar.com/gallery

situs gacor

situs 138

https://cascoball.com/contacto/

https://www.rachithospital.com/contact-us/

https://www.ristorantedaucila.com/dove-siamo/

https://kazitechnology.com/about-us/

https://www.segurosrocamador.com/contacto/

https://nortebit.com/privacy-policy/

https://www.abs.es/catalogo/

https://gruporocamer.es/

https://mobiluslabs.com/mobitalk/

slot gacor

https://cursosesquio.es/contacto/

situs 138

https://www.anagonzalezcoach.com/mentoria/

Fisika Seismologi Menjadi Lebih Hidup: Mahasiswa Fisika UPR Belajar Bencana Gempa lewat Proyek Table Shake
Berita 80 Dilihat

Mempelajari fenomena alam yang kompleks seperti gempa bumi kini tak lagi hanya teori di atas kertas bagi mahasiswa Fisika Universitas Palangka Raya (UPR). Melalui pendekatan Project-Based Learning, mata kuliah Fisika Seismologi dan pengenalan Geofisika menjadi lebih interaktif dan aplikatif. Mahasiswa terlibat langsung dalam pembuatan alat peraga table shake yang dilengkapi dengan model seismometer.

Proyek ini merupakan bagian integrasi dari proses pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk memahami konsep-konsep fisika di balik gempa bumi dan cara kerja instrumen pendeteksinya. Table shake sendiri adalah meja getar yang dapat mensimulasikan gerakan tanah saat gempa, sementara model seismometer berfungsi merekam "goyangan" tersebut, mirip dengan cara kerja seismometer yang sebenarnya.

Dua dosen pengampu mata kuliah, Reni Agustiani, M.Si. dan Indah G. Dwinanda, M.Si., menjelaskan bahwa tujuan utama proyek inovatif ini adalah agar mahasiswa dapat memahami secara mendalam bagaimana gelombang seismik merambat, mekanisme pelepasan energi gempa, serta proses pengumpulan data gempa. "Melalui table shake ini, mahasiswa bisa secara langsung mengamati respons model bangunan terhadap berbagai jenis getaran," ujar Reni. Indah menambahkan, "Ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengaitkan teori Fisika yang kompleks dengan fenomena Geofisika yang nyata, serta bagaimana seismometer merekamnya. Pembelajaran jadi lebih interaktif dan mudah dipahami."


Proses pembuatan alat peraga ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perancangan desain, pemilihan material, hingga perakitan komponen mekanik dan elektronik untuk model seismometer sederhana. Mahasiswa bekerja dalam kelompok, mengasah kemampuan kolaborasi, pemecahan masalah, dan aplikasi ilmu fisika yang telah mereka pelajari.

Pendekatan Project-Based Learning ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan bidang Geofisika. Diharapkan, pengalaman langsung ini akan memicu minat mahasiswa untuk terus mendalami bidang seismologi dan memberikan kontribusi dalam mitigasi bencana gempa di masa depan. Proyek ini menjadi bukti bahwa pembelajaran fisika dapat menjadi sangat menarik dan berdampak ketika dikaitkan dengan aplikasi nyata di dunia.

 

(els.)